Searching...
Selasa, 18 September 2012

Setiap Musibah Kuanggap Kecil Asal ...

09.01

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak sempurna keimanan seseorang diantara kalian hingga ia lebih mencintai aku daripada kedua orangtuanya, anaknya, dan manusia semuanya.” (HR. Bukhari)

Dalam riwayat lainnya dijelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Umar radhyiallahu ‘anhu bahwa tidak sempurna iman seseorang hingga mencintai Rasulullah melebihi diri sendiri.

Ada sepenggal kisah Mukminah, shahabiyah, di zaman Rasulullah yang menakjubkan. 
Mereka menunjukkan betapa diri mereka lebih mencintai Muhammad bin Abdullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi keluarga mereka sendiri dan diri mereka sendiri.
Pada saat itu, seusai perang Uhud, setelah mengubur jenazah para Syuhada’, Rasulullah bepapasan di tengah perjalanan dengan seorang wanita Mukminah dari Bani Dinar, yang suami, saudaranya dan ayahnya terbunuh dalam perang Uhud.

Saat orang-orang memberitahukan kematian mereka, ia justru bertanya, “Lalu apa yang terjadi para diri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam?”.

“Beliau baik-baik saja wahai Ummu Fulan. Beliau membawa puji bagi Allah seperti yang engkau inginkan,” jawab mereka.

“Tunjukkan kepadaku agar aku bisa melihat beliau,” pintanya. Ketika ia telah melihat beliau, maka ia berkata, ”Setiap musibah asal tidak menimpa engkau adalah kecil.” (1)

Kemudian, datang Ummu Sa’ad bin Mu’adz radhiyallahu ‘anha sambil berlari-lari, sementara Sa’ad sedang memegang tali kekang kuda beliau. Sa’ad berkata, “Wahai Rasulullah itu adalah ibuku.”

“Selamat atas kedatangannya,” sabda beliau. Lalu beliau berdiri sendiri untuk menyongsongnya. Setelah ia dekat, Amr bin Mu’adz, anaknya yang lain berusaha menghiburnya. Namun Ummu Sa’ad berkata kepada Rasulullah, “Selagi kulihat engkau selamat, maka musibah yang menimpa kuangggap ringan.” (2)

Subhanallah, itulah sepenggal kisah yang menunjukkan kecintaan yang amat besar dan amat mendalam terhadap Nabi tercinta Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga setiap musibah dianggap kecil asal tidak menimpa Rasulullah.

Catatan: (1) Sirah An-Nabawiyah, Ibnu Hisyam, 2/99,
               (2) As-Sirah Al-Halabiyah, 2/47.

(zafaran/muslimahzone.com)

0 komentar:

Posting Komentar